Sunday, July 31, 2011

Upcoming Event: TAKBIR 2011

:Takbir atau Tadabbur Akbar Bulan Suci Ramadhan yang merupakan acara pesantren kilat tahunan SMANSA, pada tahun ini akan berlangsung mulai tanggal 15 hingga 20 Agustus 2011. Acara yang terselenggara atas hasil kerja sama antara OSIS dan DKM SMA Negeri 1 Bogor ini merupakan kegiatan yang Insha Allah akan mengisi Ramadhan kita menjadi lebih berwarna ddan bermanfaat untuk kita semua #eaaa

Kegitan ini diwajibkan kepada seluruh kelas X, XI, dan XII untuk diikuti, karena selain ada materi-materi menarik yang bisa menambah ilmu dan wawasan kita, juga akan ada pemutaran film, dan lomba-lomba yang ikut meramaikan acara TAKBIR, seperti lomba parsel, lomba mading, dan berbagai lomba lainnya.


 Mengisi Ramadhan dengan Semangat Kemerdekaan. Untuk TAKBIR 2011.
  

Buat Saya...

oleh:
Regia Purnama Shofriyah

Buat saya...

72 pasang mata yang penuh keyakinanan, 72 hati yang bersatu untuk tujuan, 72 orang yang tak pernah lelah untuk berkorban.
Jumlah kami, dan dengan bangga saya berkata "saya salah satu diantara mereka".

Lambang pada saku semua pelajar SMP maupun SMA.

Komposisi unik, khas, dan beragam. Dalam satu wadah yang sama, yang semuanya meneriakan namanya dengan lantang sambil mengangkat tangan sangat tinggi.
SMANSA.
"Kami siswa SMA 1 takkan redup berpijar..."

Berpijar dengan caranya masing-masing. SMANSA mengenalkan saya pada keluarga kecil ini, dimana saya merasa begitu putih polos banding mereka yang penuh dengan tulisan bermakna.

Yang sampai saat ini masih tegak berdiri bersama tongkat kebesarannya dan dengan semboyan kebanggaannya.
Mengajarkan agar bisa bermanfaat bagi orang disekelilingnya, yang membutuhkannya.
Mengajarkan apa-apa yang tak berhalaman, ataupun pada buku pelajaran.
Mengajarkan memberi, mengerti, dan memahami. 

Dan saya yakin, bukan cuma saya yang merasakan ini, tapi orang lain juga.
Bukan hanya pada oragnisasi/ekskul ini, tapi yang lain juga.
SMANSAitu keluarga besar, yang di dalamnya terdapat keluarga-keluarga kecil yang punya petualangan dan cerita yang berbeda tapi bersatu dan memberi pada yang sama.
Yang satu sama lainnya membutuhkan dan dibutuhkan. Mengisi dan melengkapi. Menyebar lalu menyempurnakan.

Dan dengan berjalannya waktu...
Saat disini benar-benar terasa bahwa setiap detiknya terasa begitu berharga... Dan sering tak kita sadari begitu banyak hikmah terselubung yang sebetulnya bisa diresapi. Tiap-tiap individunya bisa dijadikan motivasi, tiap-tiap gerakannya bisa jadi inspirasi.

Yang masih membuat saya semangat sampai saat ini: Saya cuma pengen sepeninggalnya saya dari sini, saya gak cuma ninggalin jejak kaki saya saja, tapi saya pernah berbuat sesuatu disini, untuk sekolah saya, untuk SMANSA.

Dari :
Rohis OSIS PIONIR 10/11
Staff Departemen Tarbiyah Intern 10/11
Staff Divisi Kesekretariatan KIR Big Ben 10/11
Regia Purnama Shofriyah

Regenerasi: Masanya Mengembangkan Diri

Seiring dibukanya pendaftaran ekskul/organisasi di SMANSA, mulai banyak pertanyaan dari kelas X tentang regenerasi yang kerap disebut "regen".
"Teh, emang regen itu ngapain aja sih?"
"Regen itu kayak MOS ya, teh?"
"Waw, regen teh serem ga sih teh? Hehe. Asaan ada yg bilang regen kayak bintalan teh."
Demi memuaskan para pemilik pertanyaan serupa dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, baik yang terucap maupun yang hanya di dalam hati, di sini saya akan sedikit mengulas tentang regen di SMANSA. Selamat membaca!

Kebanyakan ekskul/organisasi di SMANSA punya regenerasi yang ada sebutannya masing-masing:
Di OSIS ada BLDK (Bimbingan dan Latihan Dasar Kepemimpinan)
Di MPK ada BDM (Bimbingan Dasar Manajemen)
Di DKM ada PODS (Pekan Orientasi Dakwah Sekolah)
Di eASY ada LMT (Leadership Management Training)
Di Djuanda ada Team Building yang sudah sukses dilaksanakan :)
Di SS ada Pendidikan Dasar
Dan ada juga di beberapa ekskul/organisasi lainnya dengan nama yang tentu saja berbeda.

Apa sih regen itu?
Masa pelatihan untuk pengurus yang baru agar bisa membawa ekskul/organisasi ke arah yang lebih baik lagi. Regenerasi juga merupakan syarat untuk menjadi anggota suatu ekskul/organisasi. Beberapa ekskul memang punya syarat ini dalam perekrutan anggotanya yang memang harus dijalani.

Sebenarnya untuk apa sih harus repot-repot ada regen?
Dari awal sudah banyak yang menyebutkan bahwa ekskul/organisasi di SMA berbeda dengan yang ada di SMP. Kalau mungkin di SMP ekskul-ekskulnya banyak yang kurang aktif, atau bahkan tidak punya kegiatan sama sekali; di SMA kita harus benar-benar berusaha untuk bisa mengatur ekskul/organisasi yang kita ikuti secara mandiri. Kita juga harus bisa bekerja sama dengan pengurus/anggota lainnya dalam hal ini. Untuk itulah masa regenerasi ini ada; agar para pengurus baru siap untuk memegang kepengurusan di ekskul/organisasi mereka.

Siapa sih yang terlibat dalam regen ini?
Tentu aja para pengurus/anggota baru dari ekskul/organisasi yang ada regennya. (Terdengar ribet kah?) Dan juga pihak-pihak yang mengadakan regenerasi yaitu pengurus ekskul/organisasi kelas XII yang sudah lengser. Sementara beberapa materi juga melibatkan alumni ekskul/organisasi tersebut sebagai narasumber. Guru pun ikut terlibat dalam kegiatan ini sebagai pembina.

Regen itu ngapain aja?
Sebenarnya regen itu sendiri berbeda-beda bentuk di setiap ekskul/organisasi, disesuaikan dengan tujuan dan kegiatannya. Tapi pada umumnya akan ada sejumlah kumpul dan sejumlah tugas bagi peserta regen. Di dalam kumpul, akan ada materi-materi yang diberikan, sementara tugas-tugas tadi bertujuan untuk membiasakan peserta dengan "pekerjaan" yang akan didapat ketika mereka menjabat nanti. Dari regen itu sendiri, kita jadi bisa lebih mengenal ekskul/organisasi kita; bisa mendapatkan skill-skill khusus untuk bisa lebih baik dalam menjalankan tugas; dan juga bisa lebih mengenal partner kerja di ekskul/organisasi kita tersebut selama satu tahun yang nantinya akan kita kenal sebagai "keluarga". Setelah regen itu selesai, akan sangat terasa kalau kita jadi lebih cinta sama ekskul/organisasi kita, lebih mudah dalam membangun team work, serta lebih mudah dalam bekerja. Kalau mau tahu bentuk lebih konkrit dari regen, ya jalani saja! Supaya kalian bisa merasakan sendiri manfaatnya. Intinya, dalam regen ini kita akan belajar untuk jadi lebih baik. Inilah masanya mengembangkan diri!

Biasanya regen dilaksanain di mana?
Umumnya semua kegiatan dari regen bertempatan di SMANSA. Ekskul-ekskul tertentu punya kegiatan khusus di luar SMANSA karena memang berkaitan dengan salah satu kegiatan inti dari ekskul-ekskul tersebut.

Regen itu mulainya kapan? Selama apa sih?
Sama seperti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, waktu pelaksanaan regen setiap ekskul berbeda-beda. Ada yang mulai lebih dulu, ada juga yang mulai belakangan. (Iyalah!) Lama waktunya pun berbeda-beda. Tapi yang jelas regen hanya ada di semester 1 (kecuali untuk DKM yang biasanya merekrut anggota baru lagi di semester 2 melalui PODS-Susulan). Satu hal yang pasti, masa-masa ini harus dijalani dengan maksimal karena masa-masa seperti ini hanya ada satu kali dan tidak bisa diulangi.
"Percayalah, di akhir nanti akan selalu ada senyuman."

Gimana caranya supaya kita lancar diregen?
Pertanyaan ini cuma bisa dijawab diri kita sendiri. Karena setiap orang punya cara yang berbeda-beda untuk menempuh apa yang ada dalam hidupnya. Dua hal yang ingin saya ingatkan: semangat dan ikhlas! Di masa-masa ini, kalian tidak akan pernah sendiri :)

Jadi, ada yang masih takut untuk ikut regen?
Regen hanya bagian kecil dari apa yang kalian dapat dari sini, itu hanya bagian pembuka. Namun walaupun kecil, bagi yang pernah menjalaninya, itu sangatlah berarti.

Jangan mau jadi orang merugi! Jangan sampai kehilangan kesempatan untuk bisa berkontribusi di SMANSA.

-Obsbang PIONIR

Saturday, July 30, 2011

Ini Kisahku, Apa Kisahmu (di SMANSA) ?

Hello guys! lupakan judul yang pake kata baku begitu, gue paling males menggunakan EYD (Ejaan Yang Dianjurkan).. Gue mau berbagi cerita tentang pengalaman gue di Rumah ke-2 gue ini (Re: SMANSA) yaitu pengalaman berorganisasi gue di Ekskul SMANSA (khususnya LSWK)

What?
LSWK itu salah satu organisasi di SMANSA yang bergerak d bidang Kepramukaan (selebihnya silakan buka http://ekskulsmansabo.blogspot.com) ini gak penting next

Why?
Mungkin ada yang bertanya-tanya (mungkin juga tidak tapi tetep baca ya..) kenapa gue pilih LSWK? Well simpelnya karena gue mau coba sesuatu yang baru. OSIS menurut gue terlalu berat buat gue yang sudah berat, MPK udah pernah di SMP, tinggal PMR ato LSWK nih, kemudian gue mikir Pramuka itu kan lebih banyak kegiatannya, ada Kemping (Ekskul pecinta alam), P3K (PMR), Baris Berbaris (Paskibra), Organisasi (MPK & OSIS) dan Kegiatan kepramukaan (CUMA DI LSWK LOHH!!) jadi gue merasa kalau ikut LSWK tuh bakal dapat smuanya dan ternyata BENER BANGET!! gue masih inget ketika gue masih kelas 10 yang kerjaannya Sekolah-Les- Pulang, tiba tiba bertemu leluhur gue (Re: Juru adat angkatan 36) which is Rizky Proyogo Ramadhan yang ngajak gue ikut LSWK. Reaksi awal gue adalah " hmm gak tau deh a nanti saya bicarakan sama orang tua dulu (dalam hati "Ogah ah Maleeesss nanti gue jadi orang freak gitu lagi zzz") tapi pas sampai rumah orang tua malah maksa "Ikut rif! kalau kamu 3 tahun gak ikut organisasi dijamin RUGI!!" yawdah karena gue anak yang berbakti kepada orang tua #plak gue ikut deh. Awalnya gue merasa asing tapi makin lama gue ngerasa LSWK tuh bagaikan keluarga gue juga *aawww so sweet!* orang tua gue yang malah ngerasa prihatin sama gue karena lebih sering di sekolah dibanding di rumah. Gue terkadang ngerasa Alhamdulillah untung ikut LSWK soalnya temen gue jadi nambah banyak, dari LSWK inilah gue banyak berubah. Ketika kelas 11 gue meneruskan tugas A Yogo (Rizky Prayogo Ramadhan) sebagai juru adat Liman Seta. Orang tua gue mikir bisa bisa prestasi gue nurun nih di bidang akademik, tapi dengan berbagai materi yang gue dapet dari LSWK seperti manajemen waktu, Prioritas & loyalitas, Positif Thinking Dan lain lain Alhamdulillah prestasi gue gak turun malah naik :). oke gue ngaku terkadang gue ngerasa terbebani ikut organisasi tetapi pengalaman ini membuat gue sadar bahwa Hidup gak selalu enak terkadang lu harus menentukan pilihan dari 2 pilihan yang gak enak, terkadang lu harus berhadapan kenyataan pahit tapi semua pengalaman itu akan menjadi bekel buat lu agar gak mengalami hal yang sama di kemudian hari. jadi inget ya para pembaca "Life Is Never Flat"

Who?
Siapa yang memotivasi gue untuk ikut organisasi, jawabannya adalah rasa "fudul". Gue gak tertarik ngeliat kakak kelas yang kelihatannya gagah dengan berbagai atributnya, atau ngeliat temen yang udah ikutan. Jangan ikut ikutan temen gue tahu kebanyakan orang pasti merasa gak enak kalau temennya ngajak apa apa, tapi kalian harus inget kalau gak Ikhlas melakukan sesuatu kalian gak bakal dapet apa apa dari apa yang kalian kerjakan. Bermula dari rasa ingin tahu (fudul) berujung pengalaman tak tergantikan :) (Sumpah kalo ada orang nanya gimana masa SMA lu? gue pasti cerita kisah gue dengan ekskul bukan kisah gue dengan pacar *soalnya jomblo #curcol #plak #salahgaul*)

Where?
Di kategori where ini gue cuma mau cerita, anak SMANSA tuh kalo senggang ke mana sih (where?) jawabannya 50% ke sekret 30% ke kantin 15% Ke masjid 5% di kelas jadi walaupun kita beli makan di kantin, makannya tetep aja di sekret soalnya banyak temen sih kan seru #eaa

When?
Kapan sebaiknya ikut organisasi? Dari kelas 10 soalnya menurut saran M. Inardi Rizky KakomC Nervio


Kelas 10 – lu butuh belajar, dan gua jamin lu harus nyoba organisasi


Kelas 11 – lu bakal ketagihan organisasi, tanpa sadar lu bisa juga memotivasi diri lu untuk belajar gila pada waktunya.

Kelas 12 - gue blum bisa cerita soalnya masih menjalani hehehe yang jelas kelas 12 adalah waktunya kita mulai memikirkan apa yang akan kita lakukan setelah lulus soalnya Kelas 11lah saat saatnya lu merasakan indahnya masa SMA (gak gitu juga sih..)

How?
Gimana caranya ikutan organisasi? Gampang banget! ketik REG (spasi) NAMA eh salah maksudnya tanya tanya aja sama kakak kelas atau lihat http://ekskulsmansabo.blogspot.com untuk lebih jelasnya. Bagi yang berminat ikut LSWK juga boleh ke gue langsung Arif Somawijaya XII IPA 5 (tenang gue gak gigit jadi gak usah takut..)

Akhir kata gue ucapin selamat kepada Rantai Emas yang sudah bergabung di keluarga besar SMA Negeri 1 Bogor, semoga kalian semua bisa menjadi angkatan yang lebih baik daripada angkatan sebelumnya dan ... Saya tunggu di LSWK #loh? #promosi


Arif Somawijaya
Juru Adat Liman Seta 2010/2011
Member of ED section eASY
Anggota Tae Kwon Do SMANSA

Cerita Seputar Ekskul

Oleh: Syifa Adilla

Hal yang paling bikin galau waktu masuk SMANSA itu (salah satunya adalah) saat memilih ekskul.  Sekarang aku bergabung dan ikut berpartisipasi dalam 4 ekstrakulikuler; Tarkar, Bullet's, Tower, dan Sketsa. Bisa dibilang masih ada beberapa ekskul lagi yang pengen banget aku ikutin, tapi waktu kelas X belum berani ambil banyak ekskul karena waktu itu mikirnya takut gabisa ngatur waktu...  Sekarang udah setahun lebih di SMANSA dan aku berencana ngambil 1 ekskul lagi :D

Hal yang paling berkesan dari ekskul yang aku ikutin itu, BANYAK.  Ke-4 ekskul itu memiliki kesan-kesan tersendiri.  Salah satunya waktu persiapan Kolabs untuk tampil di Smansa Day 2011 kemarin..

Untuk mengisi acara, Tarkar div.  Kolabs waktu itu direncanakan untuk tampil di opening, tapi akhirnya kita diganti jadwalnya untuk tampil di closing.  Banyak banget yang kita korbanin..  Waktu, uang, dan tenaga..  Sampai akhirnya H-1 closing, kita kalang kabut banget karena saat itu salah satu Wakasek ga setuju dengan penampilan kita..

Kita waktu itu udah hampir putus asa, kita udah berpikir buat ga tampil. Saat itu juga kita semua merasa bersalah sama pihak lain yang udah membela kita dan ikut kena getahnya. Tapi di saat itu, kebersamaan dan dukungan antar ekskul dan angkatan terasa.  Kakak kelas kita men-support kita untuk tetap tampil, mencari solusi dan ikut bernegosiasi dengan wakasek..  Sumpah, ini moment yang paling ga bisa aku lupain (;

Cape, capeee banget pas hari itu.  Kita bolak-balik ke sekolah, pasar, tukang jahit, belum lagi harus latihan..  Tapi akhirnya kita JADI tampil buat closing :D semua ini ga akan terjadi kalau ga ada dukungan dari temen2 dan kakak2 kelas (:

Selain itu hal yang paling berkesan dari ikut beragam ekskul di SMANSA itu, aku jadi belajar untuk lebih menyebar dan menyesuaikan diri dengan orang lain.  Karakter orang-orang yang bergabung di suatu eksul dengan ekskul lain tuh ga sama (:

Hal terpenting dalam memilih ekskul itu, ikutin yang emang menjadi minat kita atau sesuai dengan cita-cita kita.  Aku pribadi milih Bullet's dan Tower karena aku suka dengan dunia jurnalistik dan public speaking dan salah satu cita-cita aku adalah menjadi wartawan.  Tarkar dan Sketsa aku ikuti karena sesuai dengan minat dan hobby.  Jangan pernah milih ekskul hanya karena ikut2an dan jangan memilih yang bukan kita banget, karena kita nantinya bakal gabut dan ga optimal (;

In the end, taking a part of some extracurricular will be a honor for yourself.  Semua ekskul udah ngajarin kita untuk lebih berani dalam mengekspresikan diri dan berbaur dengan orang lain.
Trust me, because I feel it too :D

Syifa Adilla
Anggota Bullet's, Tarkar, Tower, dan Sketsa

Thursday, July 21, 2011

untitled-2

oleh: Reza Bagus Pahlewi

Masuk SMANSA itu impian banyak anak SMP di Bogor. Banyak yang berusaha belajar mati-matian supaya bisa masuk kesana; tak terkecuali gua. Awalnya gua berpikir SMANSA itu dipenuhi oleh sekumpulan siswa yang maniak belajar,dipenuhi oleh orang-orang berkacamata yang pastinya pintar bukan main, dan satu hal yang pasti, SMANSA itu membosankan. Tapi pernyataan gua itu berubah 180 derajat setelah gua masuk SMANSA

SMANSA itu hebat karena anak-anaknya punya tempat buat menyalurkan hobi dan bakatnya di ekstrakurikuler. Yap, gak diraguin lagi SMANSA adalah sekolah dengan ekskul yang banyak banget dan semuanya aktif. Dan dari sekian banyak ekskul,gua pilih buat ikut di LSWK,EMBASIS,DIAFRAGMA,dan TOWER 16. Semua ekskul itu pas banget buat nyalurin hobi gua.

Rasanya ikut ekskul segitu banyaknya tuh ada enak sama gak enaknya juga. Tapi menurut gua jauh lebih banyak enaknya,hehe. Pertama gua banyak banget dapet pengalaman yang bermanfaat banget buat gua saat udah terjun di dunia kerja dan gua ngerasain gimana susahnya cari duit. Itu pengalaman yang gak bisa lu dapetin di dalem kelas yang cuma berisikan teori-teori dari buku. Kedua, gua merasakan apa yang disebut "keluarga". Saking deketnya sama temen, terkadang saat ngumpul, itu jadi ladang curhat buat kita. Ketiga, dengan ikut salah satu organisasi di SMANSA bikin kepribadian gua jadi lebih dewasa dalam segala hal; baik dalam berpikir maupun berbuat. Dan yang terakhir, ekskul buat gua adalah tempat "pelarian" dari pelajaran. 

Hidup di SMANSA tanpa ekskul tuh bakal garing banget, cuma hidup buat belajar. Karenanya ikut ekskul di SMANSA,dijamin gak akan nyesel deh! Dan yang pasti harus bisa ngatur waktu, itu wajib dikuasai oleh kalian semua sebelum ikut ekskul. Jadi belajar oke, ekskul juga oke!

Reza Bagus Pahlewi
Wakil Pradana Liman Seta 2010/2011
Anggota Embasis 2010/2011
Operator Tower 16 2010/2011
Anggota Diafragma 2010/2011

Sekedar Berceloteh

oleh: Atika Almira


Kenapa masuk ekskul itu penting buat gw?
Oke, buat gw jawabannya simpel. Apa lu mau setelah lu ninggalin masa SMA lu, lu gak dikenal sama temen-temen lu? Apa lu mau setelah lu lulus SMA, lu gak punya cerita-cerita yang bisa lu kenang sampai lu tua nanti? Apa lu mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa bener-bener ngembangin apa yang lu punya? Apa lu mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa belajar lebih banyak lagi (dan pelajarannya bukan pelajaran biasa yang bisa lu dapetin di dalam kelas!) ? Apa lu mau? Gw sih nggak mau. Itu yang bikin gw punya keinginan untuk ada di sini, di tengah-tengah orang-orang yang inspiring, motivating, dan… gila! Dan gw bener-bener bersyukur, gw ada di sini. Dan ternyata, ada alasan yang lebih baik yang baru gw sadari setelah ada di dalam ekskul SMANSA; dengan lu ada di sini, lu bisa punya banyak kesempatan untuk banyak memberi.

Kenapa gw milih OSIS, DKM, KIR, eASY, dan Bullet’s?
Gw mau masuk OSIS, DKM, dan Bullet’s sejak gw masih di SMPIT Ummul Quro #emangpalingoptimis. Ada alasan yang spesifik? Untuk ketiga ini, ya. Mereka bertiga cocok sama apa yang gw punya, apa yang bisa gw kasih, dan apa yang ingin gw dapatkan. Untuk KIR dan eASY, jujur aja gw gak punya alasan spesifik. Gw merasa masuk ke dalamnya “secara tidak sengaja” karena tadinya gw lebih ingin jadi official Panssera, masuk Vocsa, dan ikutan SS (yang setelah dipikir-pikir memang tidak terlalu sesuai sama diri gw hahaha). Ya, mungkin takdir juga yang membawa gw ke “lingkaran-lingkaran” ini.

Bukannya punya ekskul banyak itu susah bagi waktunya?
Ya! Gak gampang bagi waktu untuk kelima ekskul yang gw punya. Memang akan sangat sulit bagi kita untuk bisa bersikap adil. Gw pun bukan gak pernah gagal dalam masalah manajemen waktu. Tapi justru dengan kegagalan atau kesalahan itu, gw jadi lebih kenal diri gw sendiri dan gw belajar caranya bangkit dari kesalahan.
Dan gw yakin, asal kita memang punya komitmen apa pun bisa dilakukan. Apa susahnya hadir kumpul ketika kita memang punya waktu untuk datang? Apa susahnya meminta izin dan menanyakan kontribusi yang bisa kita berikan ketika kita tidak bisa hadir? Ada suatu quote yang pernah gw dengar dari salah satu alumni SMANSA (kalau tidak salah Teh Tuti, Ketua I OSIS WINDMILL. Mohon maaf kalau redaksinya tidak persis) 
“Ini bukan tentang seberapa sering kita hadir kumpul, tapi seberapa besar kontribusi atau pengaruh yang kita berikan ketika kita bisa hadir.” 
(Intinya seperti itu) Ya, gw dan teman-teman lainnya yang juga punya ekskul dengan jumlah yang mencekik hanya bisa berusaha memberikan sebanyak-banyaknya yang kami bisa.

Gimana masalah belajar? Apalagi, bukannya OSIS sangat menyita waktu?
Mungkin waktu belajar gw emang gak sebanyak temen-temen yang gak ikut organisasi atau ekskulnya hanya 1-2. Gw hanya berusaha fokus. Di saat gw harus mengurus OSIS atau mengurus ekskul lainnya, gw akan jadi orang yang gila kerja. Di saat-saat seperti itu gw cuma berusaha percaya kalau gw akan punya waktu untuk belajar. Acara di SMANSA juga gak dilaksanakan setiap hari, kan? Di lain waktu, saat gw memang harus belajar, gw akan belajar; kapan pun dan di mana pun. Seperti yang salah satu penulis lain udah bilang, “ikut organisasi gak ngurangin waktu belajar lu, tapi membiasakan lu untuk rela mengurangi waktu main-main dan istirahat.”
Lu hanya perlu kerja keras dan percaya atau enggak, hasilnya selalu menyenangkan! (Allah gak pernah bohong, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan :) Q.S Al-Insyirah : 6) Semua hanya butuh pengorbanan. Tapi buat gw, apa yang gw dapetin di OSIS, DKM, dan ekskul2 gw lainnya jauh lebih besar dari apa yang udah gw korbanin. Ini peluang bisnis di mana lu gak akan pernah rugi.

Bagaimana dengan orang tua?
Perjuangan gw gak main-main untuk mempertahankan ekskul-ekskul gw. Rajin di SMANSA (yang berarti jarang di rumah) bikin orang tua menuntut lebih ke gw. Gak cuma sekali mereka meminta gw “merelakan” salah satu ekskul gw. Tapi di sini yang bisa gw lakukan adalah menjaga kepercayaan mereka. Kepercayaan bahwa gw sudah besar dan tahu apa yang harus dilakukan; bahwa dengan segala kesibukan yang bisa gw punya masih bisa menjaga prestasi gw; bahwa justru dengan partisipasi aktif gw di sana, gw bisa belajar banyak hal yang akan membuat gw jadi lebih baik. Pada akhirnya orang tua gw sangat suportif dan gak pernah lagi menentang apa yang gw kerjakan selama itu masih dalam koridor yang seharusnya.

Apa yang gw dapet dari ekskul gw? Dari OSIS gw tercinta?
Pengalaman tak terlupakan seumur hidup, kesempatan untuk jadi gw yang lebih baik, pelajaran untuk bangkit dari kegagalan, pelatihan gratis public speaking dan management, pressure besar untuk optimal memanfaatkan waktu, networking, wadah luas untuk menyalurkan kreatifitas, tantangan yang gak biasa, jadi panitia acara-acara keren, dan masih banyak lagi. Ah, iya. Ada satu lagi, sahabat, juga keluarga terbaik. Untuk yang satu ini, kalau kata alumni SMANSA, gak akan pernah tergantikan :)

Terakhir...
“Kalau gw gak punya mimpi yang ingin gw raih di masa depan, gw akan bertahan di SMANSA selama bertahun-tahun ke depan.”
Ya, dengan ikut ekskul, gw jadi sangat sayang SMANSA. Gw ingin memberi sebanyak yang gw bisa selama gw masih ada di sini. Sekarang udah jadi tahun terakhir bagi gw untuk bisa ngasih kontribusi. Untuk adik-adik gw, gw mau kalian bisa menggantikan tempat kami yang sebentar lagi sudah gak di sini. Ya, kami juga mau kalian punya rasa sayang yang sama terhadap sekolah ini.
Ditunggu kontribusinya di organisasi/ekskul SMANSA! Hanya dengan banyak memberi manusia bisa banyak menerima. 

Dari orang yang akan selalu kangen mondar-mandir di SMANSA dengan segenap hati dan seluruh energi yang dimiliki :p

P.S. bagi yang punya pertanyaan, gw akan dengan senang hati menjawab loh, dan gw mohon maaf jika sedikit banyak tulisan gw ini menyinggung perasaan salah satu dari kalian

Atika Amira
yang merasa dirinya bagian dari 28 organisasi/ekskul SMANSA :)

Saya dan Mereka

oleh : Jasmine Fitri Yani

Di zaman gue MOS, tahun 2009 lalu, gue sangat antusias menyimak satu per satu display ke-24 ekstrakulikuler di SMANSA. Yang biasa kita singkat menjadi: ekskul. Ya, dua puluh empat. Angka yang fantastis untuk jumlah ekskul di suatu sekolah. Dua puluh empat kali gue dibuat bimbang mau join ekskul apa aja, karena begitu menariknya mereka semua. Dan dua puluh empat kali juga, gue terpukau. Terpaku terkagum-kagum. Asiknya sekolah di SMANSA…
Seakan-akan setiap hobi, diwakili satu ekskul di SMANSA. Mau main drama, musik, fotografi, bisnis, jurnalistik, futsal, voli, banyak lagi deh. Dan meskipun gue suka sama semua ekskul yang SMANSA punya, tapi yang nyangkut di hati waktu itu ada 3: Fokus, Bullets, dan CEPot’S. Saat MOPPP tiba, gue mulai mempertimbangkan LSWK sebagai organisasi yang gue ikuti. Nggak lama duduk di kelas X, gue terdaftar di ketiga ekskul yang gue sebutin sebelumnya, plus LSWK. Awal-awal gue masih bisa megang keempatnya, tapi di  satu waktu, keempatnya punya jadwal kumpul yang sama! Alamaaak. Alhasil, dengan berat hati yang teramat sangat gue melepas Fokus. Ah,semua tahu,  hidup memang begitu, harus ada yang dikorbankan, Kawan.
Akhirnya sampai di tahun kedua gue di SMANSA. Masih bertahan dengan ‘duet maut’ yang tiba-tiba antara CEPot’S dan Bullets. Kadang LSWK juga ikutan ‘duet’ itu. Meskipun begitu, ketiganya punya cara-cara magis yang mampu membuat gue berubah. CEPot’S membuat gue mengenal dunia kerja yang sesungguhnya, merasakan gaji pertama, dan semangat kompetisi. Bullets membuat gue bersemangat menuangkan ide-ide dan terus berkarya melalui tulisan. LSWK mengubah pribadi gue yang lebih berbaur dengan alam. Camping, pulang, lalu camping lagi. Pada akhirnya, semua itu mencipta perubahan-perubahan bagi gue dan teman-teman ke arah yang jauh lebih baik. Sekaligus menambah manisnya proses kedewasaan gue di SMANSA. Ketiganya berkonspirasi membentuk karakter, kemampuan mengatur waktu, skill organisasi dan bersosialisasi gue. Pertengahan tahun kedua, gue memutuskan bergabung di OSIS. Entah kenapa, organisasi menjadi motivasi dan passion tersendiri. Banyak yang bilang, organisasi adalah salah satu sisi terbaik yang dimiliki SMANSA yang membedakannya dari SMA-SMA lainnya. Itulah keyword yang gue cari: beda. Apa sih yang beda?  Apakah sekedar Proses’nya? Temukan jawabannya sendiri.
Memasuki tahun ketiga ini, sudah banyak pengalaman, teman, dan wawasan yang gue dapet dari ekskul dan organisasi. Dan gue sangat yakin, relasi yang gue bangun di SMA akan sangat berguna di masa depan. Kata ‘beda’ juga sudah gue temukan jawabannya, dan terbukti cuma ada di SMANSA.
Intinya, strategi  yang gue pegang teguh dalam memilih ekstrakurikuler adalah cita-cita, hobi, dan organisasi. Ini strategi  gue, apa strategi lo?
PS: Sama juga gapapa, kok ;)

Yang Merasakan,

Jasmine Fitri Y

Perwakilan CEPot'S di OSIS 2010/2011
Vice President HRD CEPot'S 2010/2011
Staff Bidang Infokom Wijaya Kusuma 2010/2011
Koordinator Humas Bullet's 2010/2011

untitled

oleh: Muhammad Inardi Rizky

“Saya belajar “memberi” di organisasi. Rangkaian prosesnya membuat saya sadar sukses itu bukan tentang saya. Tapi tentang kita.”

Hebat. Sekarang gua ngerasa bersyukur banget. Gua ada di tengah-tengah orang yang idealis. Orang-orang yang punya prinsip, dan sudut pandang yang berbeda. SMANSA, yang “menjerumuskan” gua ke dalam semua ini. Kadang rasanya malu, gua tidak lagi jadi orang yang sesederhana dulu. Orang yang kehidupannya cuma sekolah-les-rumah. Gak jarang gua sedih, dan berharap masih bisa balik ke awal lagi. Gua ngerasa sebuah perubahan yang begitu besar dalam waktu yang hanya tidak kurang dari 730 hari gua jadi siswa SMANSA. Gatau rasanya apa, tapi ini gua, Inardi Rizky.

Terus terang aja sebelum masuk SMANSA, yang gua tahu tentang sekolah itu ya, cuma main ama temen, belajar di kelas, dan ga lebih. Gua bukan masuk SMANSA untuk ekskulnya, pas MOS aja gua ga masuk saat display ekskul. Gua cuma orang asal yang kayaknya pengen ada pengalaman berbeda di SMA ini.

Awalnya gua pengen masuk Djuanda ama SS #fail (Can you believe that? Hell no) tapi gatau kenapa gua gajadi masuk ekskul itu for several reasons. Tapi tenang, SS ama Djuanda tetep keren kok di mata gua. Haha

Ya karena cita-cita gua jadi dokter atau pilot atau astronot, akhirnya gua memutuskan ikut Karsa dan MPK (oke ini ganyambung, tapi please lanjutin bacanya). Awalnya jelas gua ga punya cita-cita semulia : “saya ingin membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik, a/teh” dan bukan dengan jawaban “ saya memang sudah ingin masuk MPK dari dulu a/teh” juga yang ngebawa gua diamanahkan jadi salah satu akson yang berada dalam sistem syaraf, Nervio ini.

Jujur aja, gua ga pernah berpikir organisasi di SMA itu penting. Yang ada di otak gua Cuma bersenang-senang aja. Cuma pengen gua punya temen banyak, se simple itu kok. Dan gua cukup yakin ama pikiran gua itu sampai akhirnya salah satu pengurus MPK dari kelas gua mengundurkan diri, dan gua diminta untuk ngegantiin. Tenang, gua masih komit ama omongan gua yang awal. Gua tetep gamau ikut organisasi. Wah tapi, mungkin emang udah jodohnya ya. Salah satu temen gua dari SMP juga masuk situ, dan membujuk gua. Gua ikut wawancara MPK itu cuma karena ga enak ama temen gua. Dan ternyata gua keterima. Itulah awalnya.....
Pasti pada nanya soal, kenapa MPK bukan OS*S?
Awalnya, gua juga gak mau tanggung2; kalo masuk organisasi ya mending OS*S sekalian. (Waktu SMP gua udah ikut MPK dan itu gajelas bgt wkwk) tapi gatau kenapa, gua tetap ikutan wawacara MPK. Gua ga kagum kok ama kakak-kakak kelas yang nge-MOS gua dulu. Tapi, apa ya? MPK tuh emang menurut gua eksklusif.

Gua sama sekali tidak meragukan kepiawaian para pengurus OSIS dalam melaksanakan suatu acara, itu kadang ngebuat gua sirik kok. Serius! Tapi sorry OSIS, gua punya MPK. Dan gua bakal bikin OSIS dan MPK SMANSA ini pionir dalam bidang keorganisasian di Bogor. Ada satu hal yang benar-benar ngebedain MPK SMANSA ama MPK pas gua SMP dulu. Yaitu dalam penyaluran aspirasi, ini keren banget. Bisa jadi suatu organisasi yang manfaatnya bisa dirasain ama seluruh warga SMANSA. Kagum dan terharu juga sih kalo ingat adanya batik SMANSA itu salah satu kinerja MPK. Gua bener-bener salut!
Organisasi itu ganggu nilai di sekolah...
Gak bisa dipungkiri, memang iya (bagi mayoritas orang). Sayangnya, gua tidak pernah takut untuk menjadi minoritas. Gua pengen ngubah image yang katanya kalo anak organisasi itu Freak dan lain lain lah. Gua tetep bisa jalan dan nongkrong2 ama temen kok walaupun gua ikut organisasi. Gua juga tetep bisa belajar kok walaupun ikut organisasi. Dan, satu hal yang harus gua inget adalah “dengan ikut organisasi itu sama sekali ga ngurangin waktu gua untuk belajar. Yang ada justru merelakan sedikit waktu istirahat dan bermain gua” Percaya atau engga, it really works on me! Ya mungkin kalo ga ikut organisasi, gua ga bakal tahan begadang-begadang untuk nilai ulangan. Karena gua bakal lebih milih ngetwit “Hell, besok ulangan dan gua belum belajar!” atau gua bakal berjam-jam chat ama temen gua di bbm,ym,skype, dan semuanya. HAHA sorry, organisasi ini bener-bener ngebuat gua tau namanya prioritas dan manajemen waktu. Gua tahu batasan diri tanpa membatasi diri gua sendiri. Gua belajar banyak hal, dan lagi gua ngerasa banyak banget faktor yang yang ngebentuk gua sampai saat ini. Dan belakangan hal ini sering gua sebut dengan “karakter”.

Kelas 10 – lu butuh belajar, dan gua jamin lu harus nyoba organisasi

Kelas 11 – lu bakal ketagihan organisasi, tanpa sadar lu bisa juga memotivasi diri lu untuk belajar gila pada waktunya.

Kelas 12- itu gua sekarang. Gua gatau apa yang bakal gua ceritain, tapi satu hal yang pasti. Gua bakal tetap bekerja segila saat gua di organisasi (ok, gua ga gila kok). Tapi dengan menggeser sedikit tujuannya, bukan lagi untuk senyuman warga SMANSA. Tapi untuk senyuman gua, orang tua, dan orang-orang yang mengenal gua. (yeah, I’m still their son, and everyone’s friend. And I really am)

Dan sekarang gua tahu kehidupan selain sekolah-les-rumah, yaitu sekolah-les-sekret-aula-rumah. (ngertiin selanjutnya aja ya!). Gua cuma mau nyumbangin piala dari lomba-lomba yang gua ikutin di SMANSA (pada awalnya) tapi apa daya saya tidak berhasil banyak menyumbang -____- Tapi dengan berpartisipasi aktif dalam menampung dan menyalurkan aspirasi, itu juga termasuk kontribusi besar untuk SMANSA. Bonusnya senyuman warga SMANSA dan tweets : “terima kasih @mpksmansabogor”

Buat gua MPK itu bukan cuma Majelis Perwakilan Kelas, tapi juga Memang Paling Keren. How about you? Rasakan pengalaman gua, dengan menjadi pengurus MPK SMANSA Bogor, tahun ini. 
“soul of one, voice of one – KakomC Nervio”
Muhammad Inardi Rizky
Ketua Komisi C MPK 2010/2011
Wakil Ketua Karsa 2010/2011

Curhat tentang Organisasi-Ekskul SMANSA

oleh : Linea Alfa Arina

Pengantar
DUA TAHUN LALU. Ya. Ga kerasa ternyata dua tahun lalu itu cepet banget. 2009 jadi tahun di saat gw galau milih ekskul organisasi apa aja yang pengen gw ikutin di SMANSA. Honestly, gw udah milih-milih ekskul-organisasi itu sejak MASIH TES SMANSA. It means, saat itu status gw masih CALON anak SMANSA yang pede diterima SMANSA, tapi kalau boleh klise, ekskul organisasi itu diam-diam jadi salah satu motivator gw biar ngerjain tesnya sungguh-sungguh. Alhamdulillah 12 Juni 2009, Allah menjawab doa gw, resmi deh Linea Alfa Arina  jadi siswi SMANSA J

Pendahuluan
OSIS. DKM. KIR. EMBASIS. Well, keempat organisasi-ekskul itu adalah yang gw pilih dulu. Dan di cerita kali ini, gw bakal lebih mengerucutkan cerita gw, yaitu bercerita tentang kehidupan gw, dan OSIS gw J ENJOY IT!

Isi
Mengetahui bahwa OSIS itu ada seleksinya, awalnya gw ragu, do I deserve being of of them? Tapi keraguan itu ga akan ada jawabannya sampai gw mengikuti seleksinya. Hmmm… mungkin kalian bakal gw bikin penasaran soal seleksinya, tapi gw akan tetap menggantungkan penasaran itu sampai kalian benar-benar mencoba mengikutinya :D

Alhamdulillah. Gw diterima menjadi pengurus OSIS di tahun pertama gw di SMANSA. Banyak banget yang gw dapet dan banyak banget hal yang seharusnya bisa gw beri melalui "media" (Re: OSIS) ini, khususnya buat sekolah-yang-paling-muridnya-cintai J satu hal yang sampai detik ini ga pernah gw lupakan : berlari, berkeringat, dan bergabung bersama otak-otak hebat itu membuat gw ga berhenti bersyukur!

Tapi mungkin timbul pertanyaan, kenapa sih ngebelain pengen ada di lingkungan OSIS? Ga ganggu pelajaran tuh? (pertanyaan ini mungkin bisa saja keluar ga cuma dari anak OSIS, anggap saja pertanyaan ini keluar dari seseorang yang masih ragu-ragu mau ikut ekskul-organisasi SMANSA apa nggak, apa pun itu)
Bagi gw yang punya orang tua yang sangat amat mempedulikan  nilai akademik, termasuk berat meyakinkan beliau-beliau kalau gw tetep bisa mempertahankan nilai di saat  gw memiliki banyak aktivitas non-akademik di sekolah. Tapi dengan suatu komitmen kecil gw waktu itu, mereka perlahan-lahan mengizinkan gw “nyemplung” di beberapa aktivitas non akademik J

Ekskul-organisasi SMANSA itu mengajarkan BAGAIMANA CARA SEIMBANG. Seimbang soal akademik dan non-akademik, seimbang otak kanan dan kiri. Dan bukan klise kalau ekskul-organisasi itu jadi pengembang bakat terpendam siswa/I SMANSA yang nantinya bisa berprestasi di bidang masing-masing. Siapa sangka kalau Ghilandy Ramadhan (baca : Ketua OSIS gw) yang sejak dini sudah dilatih menjadi ‘Presiden SMANSA’, suatu saat bakal mimpin Indonesia? Dan gw 10000% yakin, dia bakal berterima kasih sama OSIS SMANSA yang sudah menyediakan ladang baginya :p dan itu hanya sebagian contoh kecil dari semua manfaat organisasi-ekstrakurikuler SMANSA Bogor.

Ekskul-organisasi SMANSA juga mengajarkan BAGAIMANA MENYATUKAN BANYAK OTAK UNTUK BERAKTIVITAS BERSAMA-SAMA. Anak SMANSA banyak, otaknya banyak, hati dan pikirannya juga banyak, tapi kalau kalian rasakan, ekskul-organisasi SMANSA itu jadi tempat menahan egoisme para siswanya, karena bertemu banyak karakter, jadi saling memaklumi. Dan kalau ada lomba bagaimana bersosialisasi yang baik, siswa/I SMANSA yang aktif ekskul-organisasi pasti jadi juaranya deh :D
Teringat percakapan dua temen gw….
“Ih dia mah bukan anak organisasi-ekskul, jadi bisa belajar terus. Enak juga ya…” 
“tenang ajalah, nanti keluaran karakternya juga beda…” J
Dan gw yang mendengar kalimat di atas ini, senyum bangga bisa ada di lingkungan INTERNAL-nya ekskul-organisasi SMANSA.

Penutup
Tahun ini, tahun kedua gw di OSIS, dan di ekskul gw lainnya. Berarti tahun terakhir. Mungkin kalau gw sudah benar-benar berstatus OFFLINE, gw bakal kangen sama semua yang pernah gw lewatin. Kalau di OSIS, gw bakal kangen teriak yel-yel pembakar semangat sebelum-sesudah acara, kangen Kumpul jumat, kangen nagihin Proker-LPJ ke masing-masing sekbid, kangen ngeDANU pas SMANSA DAY, kangen di jarkom dan ngejarkom, intinya kangen tertawa dan menangis BERSAMA.

SO, bagi siapapun yang merasa ingin lebih merasakan SMANSA-nya SMANSA, ikut ekskul-organisasinya, ikut dan aktif di dalamnya ya :D ga akan pernah nyesel J

PS: Anyway, I’m very proud to have A GREAT OBSBANG OSIS this year :*

Dari orang yang sayang SMANSA dari segala sudutnya, sekian.

Linea Alfa Arina
Sekretaris Umum OSIS 2010/2011
Staff Departemen TI DKM 2010/2011
Staff Divisi Biologi KIR 2010/2011

Thursday, July 14, 2011

Jadwal Display Ekstrakurikuler

Jadwal Display Ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan pada saat MOPDB 2011 ialah sebagai berikut:


Mohon bagi pengisi display untuk hadir 1 jam sebelum tampil. Durasi tampil maksimal 10 menit. Bagi siswa-siswi kelas X, pastikan kamu hadir saat hari-H. Rugi banget kalau sampai gak masuk.

FOKUS

singkatan dari Fotografi Klub SMANSA

Profil
FOKUS merupakan ekstrakurikuler seni yang bergerak di bidang seni fotografi. Kegiatannya yang beragam pun menunjukkan eksistensi kinerja ekstrakurikuler ini, seperti hunting foto and mengadakan kegiatan-kegiatan insidentil seperti TOPLES 2010. Prestasi FOKUS pun cukup banyak dan sering membantu organisasi lain untuk mendokumentasikan suatu acara baik eksternal maupun internal.

Sejarah Berdiri
FOKUS berdiri pada tahun 1996 bersamaan dengan ekstrakurikuler Diafragma, merupakan ekstrakurikuler seni fotografi di SMA Negeri 1 Bogor. Sebenarnya FOKUS merupakan pengembangan dari perkumpulan pecinta fotografi di SMA Negeri 1 Bogor yang telah berdiri sejak tahun 1994 dan akhirnya berkembang sampai sekarang.

Lambang dan Filosofi


Filosofi Lambang:
Tulisan FOKUS melambangkan nama ekstrakulikuler ini sedangkan bentuk roll film melambangkan bahwa FOKUS merupakan ekstrakulikuler yang mengasah bakat/potensi siswa-siswi SMAN 1 Bogor di bidang seni fotografi dan sinematografi. Angka 1 (satu) menunjukan bahwa anggota FOKUS merupakan siswa-siswi SMAN 1 Bogor. Selain itu, warna kuning pada bagian luar roll film berarti bahwa fotografi adalah kegiatan yang menyenangkan dan semangat anggota FOKUS untuk terus mendalami dunia fotografi. Terakhir, Warna coklat pada bagian dalam roll film menunjukkan kehangatan, kekeluargaan dan solidaritas yang dimiliki oleh anggota FOKUS.


Susunan Kepengurusan FOKUS 2013/2014
DEWAN HARIAN
Ketua                                                             : Rizaldi Azhari Rachman
Perwakilan OSIS                                            : Safira Smaradhana
Wakil Ketua                                                   : Muthia Ika Laksmi
Sekretaris                                                       : Karina Azlia
Bendahara                                                      : Naura Nady S.
Koor. Hunting                                                : Danu Wasistha W.
Koor. Kekeluargaan                                       : Aqilla Tsusayya P.
Koor. Lomba                                                   : Alief Widjoseno D. P.
Koor. Danu                                                     : Rizfa Sachika
Koor. Humas                                                  : Dian Natasha
Anggota FOKUS                                           :

Agnie Hadiati R
Ainun Ayuningtyas
Alief Widjoseno Damar Persada
Alamaida Agustina
Aqila Tsusayya Putri
Astari Meidina
Astrid M. K. Siregar
Bunga Putri D
Cynthia Dwi Annisa
Deana A
Danira Natanindita
Lady Julia A
Muthia Ika L
Muthiah Puteri T
Nabilah E. I. H
Naura Nady S
Nuke Dheanira
Nur Aisyah Pradekso
Nurul Aini P
Raudhia Rizki Alifia
Rayza Arasj Mahardika
Redita Kurnia
Refia Putri Restiana
Reza Fajar
Rizaldi Azhari R
Saphira Nissa Anjani
Shafira A
Syahril Gunawan
Gumilang Nuralam
Alma Nur Syafa
Safira Smaradhana
Sofia Rizki
Aditya Sena P.
Redifa Sutandifasta
Danu Wasistha W.
Windha Satya
Yasmine U
Hapsari Wulandari 

Prestasi Lima Tahun Terakhir
·         Masuk 15 besar Lomba Foto Kebun Raya
·         Masuk 20 besar Lomba Rally Fotografi Pelita  Harapan
·         Menggelar Acara LOTUS 2009, TOPLES 2010, dan ADIOS 2011

Karya Anak FOKUS








Taken by : Gina Levina Dirahma and Nadia Fadhillah

Sketsa

singkatan dari Sanggar Kertas SMANSA



Profil
Sanggar kertas SMANSA atau SKETSA merupakan ekstra kurikuler yang bergerak di bidang seni lukis di SMA Negeri 1 Bogor. Sejauh ini, SKETSA telah cukup menunjukkan eksistensinya, ditunjukkan dengan banyaknya kegiatan yang diadakan SKETSA, seperti latihan rutin, membuat komik angkatan, kunjungan ke berbagai sanggar, mengikuti aneka perlombaan, melukis di berbagai media seperti sandal and sepatu dan lain sebagainya.

Sejarah Berdiri
SKETSA (Sanggar Kertas Smansa) adalah ekstrakurikuler seni di Smansa yang bergerak di bidang seni visual atau seni grafis. SKETSA didirikan pada tanggal 26 November 1997 dan diketuai pertama kali oleh Benny Kharismana, salah satu pendiri SKETSA. Hingga saat ini, telah dilakukan beberapa transformasi SKETSA, antara lain perubahan jumlah divisi dan perubahan lambang. Pada awalnya, SKETSA hanya memiliki tiga divisi, yaitu Divisi Komik, Divisi Kriya, dan Divisi Galeri. Lalu dalam perkembangannya, divisi tersebut berubah menjadi enam, dan sejak masa 2007/2008 dirombak kembali menjadi empat divisi, yaitu Divisi Galeri, Divisi Komik, Divisi Hasta Karya, dan Divisi Informasi. Begitu pula dengan lambang SKETSA. Dulunya lambang SKETSA adalah alat menggambar, namun pada pertengahan sejarahnya, lambang SKETSA berubah menjadi gurita merah yang membawa kuas, yang sering disebut dengan nama panggilan ‘Gunyu’ di ruang lingkup internal Smansa. Selain menjadi lambang SKETSA, ‘Gunyu’ pun sudah menjadi suatu ikon atau maskot SKETSA sebagai ciri khas yang membedakan SKETSA dengan ekskul lainnya.

Lambang dan Filosofi



Filosofi Lambang:
Mata silang yang tertutup melambangkan bahwa SKETSA anti pornografi. Mulut yang tertutup berarti banyak bekerja, sedikit bicara. Tangan kiri yang memegang kuas melambangkan SKETSA yang bergerak di bidang seni grafis. Tangan kanan yang bebas bermakna SKETSA yang selalu dinamis. Enam kaki gurita berarti SKETSA memiliki enam divisi. Sedangkan warna merah pada lambang berarti keberanian dalam mengekspresikan kreativitas

Susunan Kepengurusan Sketsa 2013/2014





DEWAN HARIAN
Ketua Umum                                                    :         Nabilah El Husna
Ketua 1                                                             :         Vania Putri Andhiani
Ketua 2                                                             :         Irsanda Riptanto
Sekretaris 1                                                       :         Dwita Aulia Sari        
Bendahara 1                                                      :         Rayza Arasj M
Humas                                                               :         Baginda Buyung Prayoga      
Penggandaan dan Logistik                               :         Hagi Siena Pari
Ketua Koor.                                                      :         Nibras Wiyasa P
Koor. Komik                                                     :         Nabilla Ferronsque
Koor. Lukis                                                       :         Ardia Vania A.
Koor. Hasta Karya                                           :         Adhimas Susanto
Anggota                                                           :        


Aliyya Luthfiana
Ananda Nadhifasya
Filzahanti N. R
Iriena
Tirta Abimanyu P
Hasriati A. Utami
Nabila Nuraini
Rifqi Rifaldi Utomo
Rizkia Iqlil I. O
Alvin Valgar N
Jasmine C. PP
Dini Fitriana
Tia Pratiwi
Nadhira N. F
Nasywa F. D
Fannyah Dita
M. Fahmi Ilmi
M. Insan R.
Anisti Fakhirah
Indrati Asyariri
Diana
Dhimas Upadyandaru
Muthia Tsamara Rustiadi
Tubagus Gusti Eka C.
Jovanka Sentosa
Syafira Nurfitriana
Nur Aisyah P.
Cikal Luthfi Sugandi
Nindya Prayastika
Astridia Putri N.
Istananda Kusuma A. S.
Dzaky Noor Hasyim
Tona Dondo
Alisya Aisa Achmad
Alyaa Saira Shiddiqah
Zaiza Salsa Khoirunnisa
Tanya Zakirah
Dahlia Khoirun Nisa
Nadiah Tri N              
Mildariezka Salsabilla
Yunus Aji Lumintang
Ika Keumala Fitri
Kenisya Salsabila Larasati
Salma Syahidah
Shofiyyah Sayyidah
Afif Hanida R.
Yaqsa Mayza
M. Reinaldi
Regia Lidwina Ginandra
Grace Beate Parindra
Resti Pratiwi

Redhola Muzag
Prestasi Lima Tahun Terakhir
·         Juara 1 Lomba T-shirt di Pelita Harapan
·         Mengadakan kegiatan-kegiatan insidentil
·         Mengikuti berbagai lomba seni lukis
·         Memeriahkan acara-acara SMA Negeri 1 Bogor
·         Juara II Lomba Poster di Balaikota 2008
·         Menyelenggarakan Lomba Sketz da Shoes 2009
·         Menyelenggarakan berbagai lomba dalam ACRYLIC 2010 dan CRAYON 2011
·         Juara I Lomba Sketsa Hitam Putih Triplex 2010
·         Juara II Lomba Lukis Sapoe Lidi 2010

Karya Anak SKETSA









Created by : Indira Fatima and Winnie Andam Dewi