Oleh :
Putri Erfiasany Permatananda
Pertama, gue bukan orang yang sering nulis
dan gue ga begitu paham majas-majas yang sering orang pakai sampai tulisannya
bisa sangat indah. Gue sulit mengerti itu. So I’ll tell you up front, jika
kalian mencari kata-kata mutiara, just close this tab right now.
Sebenernya, gue gak tau mau mulai dari
mana.
Gue sering ngebayangin apa nasib gue kalau
gue gak masuk OSIS. Yang ada di pikiran gue adalah: gak akan buruk, tapi gak
akan seindah ini. OSIS memberi terlalu banyak kesempatan buat gue.
Pertama;
Kesempatan untuk bertemu orang-orang hebat. Kesempatan
untuk belajar dari kesulitan mereka, bekerja bersama mereka, merasakan ritme
hidup yang jauh lebih cepat. Kesempatan buat bergumam dalam hati, “Maaaaan, gue
dibanding mereka sih cuma butiran debu.” Dan kesempatan untuk ingin menyamai;
menandingi.
Kedua:
Kesempatan untuk memberi pada Smansa. Pada adik
kelas, kakak kelas, guru, dan orang-orang lainnya. Kesempatan untuk benar-benar
punya andil, menentukan, punya tanggungjawab. Kesempatan untuk menyalurkan ide
yang sebelumnya hanya disimpan sendiri. Kesempatan untuk bertindak nyata.
Ketiga:
Kesempatan untuk mencintai. Mencintai jam-jam sibuk
bersama kopi dan kertas-kertas yang kadang-kadang membuat muak, mencintai waktu
yang dihabiskan untuk tertawa padahal semestinya mengerjakan banyak hal.
Mencintai Smansa dan isinya, sepenuhnya. Mencintai orang-orang di sekitar;
partner; teman. Tanpa mereka harus tahu. Mencintai sampai membuat gue selalu
memberi yang terbaik… Mencintai sampai menangis, yang bikin gue menghina diri
gue sendiri karena cengeng. Dan air mata ini, gue titikkan bukan untuk masalah
couple –which is kinda lame if you only use your tears for that.
Keempat:
Kesempatan untuk berubah. Bagaimana lu menyikapi
apa yang ada di depan lu. Bagaimana lu berani menembus dinding yang lu bangun
sendiri di depan wajah lu. OSIS membuat gue lebih berani, lebih organized, dan
lebih-lebih lainnya yang bakal bikin kalian bosen kalo gue sebut satu-satu.
Bagaimana keluarga ini; rumah ini; orang-orang ini; bisa membuat lu menjadi
pribadi yang berbeda jika dibandingkan dengan lu satu, dua tahun lalu.
Bahkan, gue yakin sekali kalau gue ga
pernah ngisi formulir pendaftaran itu dan ga pernah menjalani segala pelatihan
yang diberikan untuk gue, gue gak akan pernah jadi salah satu orang yang dicari
untuk mendapatkan beasiswa sebagai siswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat ,
yang akan gue jalani satu minggu lagi. Perubahan dari OSIS membuat gue menjadi
orang yang mereka cari.
Jadi pengurus OSIS merupakan kebanggaan
buat gue. Mau tau kenapa? Kalau berani, rasakan sendiri.
Humas Web OSIS ’10/‘11
Dan
Bendahara
Umum OSIS ’11/’12,
Putri
Erfiasany
No comments:
Post a Comment